LAPORAN
STUDI KASUS
DAMPAK PERILAKU BOLOS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 19 PALU
Oleh
SETIAWAN
A 501 08 030
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan kepada praktikan sehingga dapat menyelesaikan tugas laporan study kasus. Praktikan menyadari bahwa tugas laporan study kasus ini masih jauh dari kesempurnaan serta memiliki kekurangan. Oleh karena itu, praktikan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan laporan study kasus ini.
Dengan selesainya laporan ini, praktikan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan selama penulis laporan ini yang tak ternilai harganya kepada:
1. Drs. Abdul Munir, M. Si, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyelesaian laporan ini.
2. Drs. Alfrets Royke Pandean, M.Si selaku Kepala sekolah SMP Negeri 19 Palu yang memberikan kesempatan kepada praktikan untuk melakukan penelitian.
3. Guru pembimbing SMP Negeri 19 Palu yang memberikan arahan kepada praktikan dalam melakukan kegiatan study kasus ini.
4. Staf tata usaha SMP Negeri 19 Palu yang telah menerima praktikan untuk melakukan penelitian dan pengurusan administrasi.
5. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga study kasus ini dapat bermanffat bagi kita semua.
Palu, 9 Januari 2012
SETIAWAN
A 501 10 036
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat dalam rangka mengakhiri kegiatan praktek mata kuliah STUDI KASUS yang dilaksanakan di SMP Negeri 19 Palu di jalan Untad I. Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing mata kuliah STUDI KASUS
Palu, 9 Januari 2012
Mengetahui
Dosen Pembimbing Praktikan
Drs.Abdul Munir, M.Si Setiawan
Nip. 1995123111984031009 A50110036
LAMPIRAN
LAMPIRAN
PROSES KONSELING
1. TAHAP RAPORT
Klien : “Assalamualaikum, pak”
Konselor : (berdiri sambil bersalaman) “wa alaikum salam” As ya ! mari silakan duduk
Klien : “iya makasih pak”
Konselor : Apa kabar As ??”
Klien : “Baik, pak”
Konselor : “As lagi mengerjakan apa”??
Klien : “ Tadi ada disuruh ibu guru membersihkan halaman, karna hari ini adalah tugas saya untuk membersihkannya”
Konselor :“ooww berarti itu sudah menjadi kewajiban bagi seluruh siswa untuk melakukan tugas tersebut ”??
Klien : “ iya, pak “
Konselor : “ As tadi disekolah, belajar apa”??
Klien : “ belajar biologi pak”
Konselor : “ bagaimana dengan pelajaran biolagi, apakah muda atau sulit”??
Klien : “ gampang-gampang susah pak”
Konselor : “ tapi As harus belajar dengan baik ya”??
Klien : “ iya, pak “
Konselor : “Baiklah kalau begitu, As sudah tahu maksud saya datang kesini”??
Klien : “belum tahu pak”
Konaelor : “Begini, kemarin bapak sudah bertemu dengan kepala sekolah untuk melakukan penelitian di tempat ini untuk memilih salah satu anak untuk menjadi klien, nah yang terpilih itu adalah As maka dari itu bapak datang kesini ”??
Klien : “Iya pak”
Konselor : “Coba ceritakan pada bapak, apa masalah yang As hadapi disekolah, As tidak perlu merasa takut atau sungkan menceritakan permasalahan yang sedang kamu hadapi. Karena didalam proses konseling ini, bapak mempunyai kode etik (aturan dimana segala pembicaraan atau keterangan yang kamu berikan pada bapak, pasti bapak akan menjaga dengan kerahasiaannya. As tidak perlu cemas, sebaiknya kamu mulailah bercerita agar bapak dapat membantu mencari solusi atau jalan keluar dari permasalahan yang sedang kamu hadapi.
2. TAHAP INTI
Kilen : “Begini pak, kata teman-teman saya, saya anaknya terlalu agresif dalam artian yang negatif seperti suka marah-marah, berkelahi dan sebagainya, tapi sekarang sedikit demi sedikit saya sudah bisa belajar untuk menjadi lebih baik, dan masalah disekolah saya sering bolos, berkelahi, dan terlambat”.
Konselor : “Apakah masih ada yang ingin kamu sampaikan”?
Klien : “eeemmm, tidak ada lagi pak ”.
Konselor : “ berarti masalah yang dihadapi oleh As adalah perilaku agresif, sering bolos, berkelahi, dan terlambat”?
Klien : “ iya pak”
Konselor : “ kenapa As sampai bolos, terlambat, dan berkelahi? “.
Klien : “ begini pak, kata teman-teman saya, perilaku tersebut timbul akibat pengalaman masa lalu yang terlalu menekan saya, sampai sekarang saya masih belum bisa menerima apa yang telah dilakukan oleh kedua orang tua saya dalam mendidik dan membesarkan saya, mereka terlalu keras sehingga perasaan takut dan hormat kepada ayah saya menjadi tidak ada dan bisa dikatakan sya kurang mendapatkan perhatian dari mereka berdua. Masalah berkelahi itu karena teman saya sering mengganggu saya pada saat bermain bola dia sering merampas bola yang kami pakai sehingga saya dan teman saya sering berkelahi, masalah terlambat disebabkan karena saya ke sekolah berjalan kaki”.
Konselor : apakah As sudah pernah melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah yang sedang As hadapi saat ini?
Klien : sudah pak,, saya sudah terus berusaha untuk menghindari teman yang sering menggangu saya itu tapi dia terus saja mencari persoalan dengan saya”.
Konselor : “begini ya As, kamu harus tahu bahwa individu tidak akan bisa berubah menjadi lebih baik kalau individu tersebut tidak mempunyai niat untuk berubah. Artinya bagaimanapun usaha dari guru di sekolah maupun bapak sendiri untuk menbuat kamu lebih baik, tapi kalau kamu tidak punya niat itu tidak akan berhasil. Lagi pula perilaku yang agresif sangat merugikan baik diri sendiri maupun orang lain. Begitu pula dengan bolos dan berkelahi. Kamu harus sadar bahwa kamu itu adalah generasi penerus yang akan menjadi contoh bagi orang dikemudian hari, bagaimana senangnya orang sekitarmu kalu melihat kamu itu berhasil dan dapat mencapaicita-citamu.
Klien : “terimah kasih pak atas sarannya, saya akan berusaha dan saya juga mohon doa dari bapak”
Konselor : “bapak senang As punya keinginan untuk berubah. Bagaimanapun keberhasilan bapak dalam memberikan layanan adalah melihat As menjadi lebih baik.
Klien : “baik pak saya akan berusaha untuk tidak bolos, terlambat, berkelahi maupun perilaku agresif lainnya. Terima kasih pak”.
3. TAHAP PENUTUP
Konselor : “baiklah kalau begitu pertemuan kita cukup sampai dulu, apabila kamu masih membutuhkan bantuan bapak, kamu jangan segan-segan untuk datang kembali mendatangi bapak atau menghubungi bapak karena bapak akan senang hati membantumu”.
Klien : “terimah kasih banyak pak, kalau begitu saya permisi dulu. Assalamualaikum
Konselor : (sambil berdiri dan besalaman) sama-sama As waalaikumsalam.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………… 1
B. Konfidensial ………………………………………………………… 3
C. Identifikasi Kasus ……………………………………………………… 4
D. Gambaran UmumTentang Kasus …………………………………… 6
E. Alasan Memilih Kasus ……………………………………………... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian perilaku bolos ................................................................... 8
B. Pengertian prestasi belajar ……………….......................................... 9
BAB III GEJALA DAN PENYAJIAN DATA
A. Gejala Yang Nampak Pada Kasus ...................................................... 13
B. Penyajian dan Pengumpulan Data ...................................................... 13
C. Sintesis ................................................................................................ 19
D. Diagnosis ............................................................................................ 19
E. Prognosis ............................................................................................ 20
BAB IV PEMBERIAN BANTUAN DAN EVALUASI
A. Pemberian Bantuan ........................................................................... 21
B. Evaluasi ............................................................................................. 23
BAB V PELIMPAHAN DAN TINDAK LANJUT....................................... 24
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 25
B. Saran .................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 26
LAMPIRAN
1. Problem check list
2. Wawancara Konseling
3. Surat keterangan penanganan kasus
PROBLEM CHECKLIST
Petunjuk : 1. Di bawah ini adalah bermcam-macam kemungkinan masalah
2. Bila masalah tersebur pernah/sedang anda hadapi berilah tanda check (√ ) nomor-nomor pada blangko jawaban item masalah dalam lembaran ini, di mana nomor-nomor tersebut adalah nomor item masalah.
3. kerjakan dengan sejujur-jujurnya. Anda tidak perlu merasa takut. Hasilnya akan membantu para guru pembimbing dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
A. MASALAH KESEHATAN
1. Merasa terlalu gemuk
2. Merasa terlalu kurus
3. Merasa tubuh terlalu pendek
4. Merasa tubuh terlalu tinggi
5. Penglihatan saya kurang
6. Pendengaran saya kurang
7. Kesehatan saya sering terganggu
8. Jantung sering berdebar-debar
9. Mudah kaget dan gugup
10. Sering keluar keringat dingin
11. Sering gemetar
12. Sering merasa mual
13. Sering muntah
14. Sering pusing/pening
15. Merasa lelah dan tidak bersemangat
16. Sering merasa mengantuk
17. Sering tidak dapat tidur/pening
18. Makanan kurang memenuhi kesehatan
19. Selalu kurang nafsu makan
20. Saya menderita gagap
21. Merasa kurang bahagia karena cacat
B. MASALAH KEHIDUPAN
1. Uang saya tidak mencukupi
2. Saya tidak pernah mendapat uang saku
3. Kurangnya buku-buku karena tidak mampu membeli
4. Saya sering pinjam uang teman
5. Uang sekolahku sering tidak dapat saya bayar
6. Tidak tahu bagaimana caranya menambah biaya sekolah
7. Orang tua tidak mempunyai pekerjaan tetap untuk mencukupi keluarga
8. Terlalu banyak saudara yang harus dibiayai keluarga
9. Ibu bekerja karena penghasilan ayah tidak mencukupi
C. MASALAH KELUARGA
1. Saya tidak tinggal bersama orang tua
2. Saya sering dipukul kalau ibu sedang marah
3. Saya adalah anak tunggal
4. Saya adalah anak bungsu
5. Saya adalah anak sulung
6. Saya merasa tidak bahagia dalam keluarga
7. Saya sering bertengkar dengan adik/kakak
8. Orang tua kurang memperhatikan saya
9. Saya tidak ingin orang mengekang
10. Saya sering dimarahi ayah
11. Saya selalu dimanja orang tua
12. Sukar menyesuaikan diri dengan ayah
13. Sukar menyesuaikan diri dengan ibu
14. Keluarga kami berantakan
15. Ayah dan ibu tidak hidup bersama
16. Di rumah saya merasa kurang tenang
17. Kehidupan di rumah kurang teratur
18. Tidak pernah bergembira dengan ayah dan ibu
19. Ayah dan ibu lebih menyayangi kakak
20. Di rumah terlalu sibuk membantu tugas-tugas orang tua
21. Keluarga kami kurang tolong-menolong
22. Kami jarang ada waktu berkumpul bersama keluarga
23. Saya sering merasa kesepian di rumah
24. Saya merasa tidak dekat dengan ayah
25. Saya merasa tidak dekat dengan ibu
D. MASALAH AGAMA DAN MORAL
1. Masih meragukan adanya Tuhan
2. Merasa malas bersembahyang
3. Tidak bisa bersungguh-sungguh dalam sembahyang
4. Ingin pindah agama
5. Sering berdusta
6. Sering mengeluarkan kata-kata kotor
7. Sering lupa mengembalikan barang orang lain
8. Sering mengambil barang orang lain
9. Sering iri hati
10. Malas memberi bantuan pada orang lain
E. MASALAH PRIBADI
1. Mudah tersinggung
2. Mudah marah
3. Mudah bosan
4. Tidak penyabar
5. Mudah putus asa
6. Mudah lupa
7. Mudah/sering bingung
8. Sering merasa malu pada lawan jenis
9. Merasa rendah diri
10. kurang percaya diri
11. Sering curiga pada orang lain
12. Sering menyalahkan orang lain
13. Sering menyesali diri sendiri
14. Sering merasa sedih
15. Menyimpan masalah sendiri
16. Sering mimpi buruk
17. Sering melamun/menghayal
18. Mudah gugup dalam mengemukakan sesuatu
19. Merasa tidak punya harapan
20. Ingin tampil lebih baik
21. Pernah ingin bunuh diri
22. Tidak suka bertemu dengan orang lain
23. Sukar untuk mendapatkan kawan
F. MASALAH HUBUNGAN SOSIAL
1. Tidak menyukai kerja kelompok
2. Jarang diajak bermain-main
3. Merasa tidak disenangi kawan di kelas
4. Tidak pernah mengemukakan pendapat
5. Sering ditegur/dimarah karena kurang sopan
6. Sering gagal dalam usaha mencari kawan
7. Sukar bergaul
8. Merasa tidak disenangi kawan-kawan
9. Sering bertentangan dengan orang lain
10. Selalu ingin berkuasa dalam pergaulan
11. Malas menghadiri pertemuan/rapat
12. Tidak dapat/tidak suka menerima kritikan
13. Senang menjadi pusat perhatian
14. Keinginan kuat untuk selalu menjadi pemimpin
15. Tidak berminat ikut organisasi
G. MASALAH REKREASI, HOBBY DAN PENGGUNAAN WAKTU
1. Waktu libur saya harus bekerja
2. Keinginan untuk rekreasi selalu terhalang
3. Orang tua tidak pernah mengajak rekreasi
4. Terlalu sering rekreasi keluar kota
5. Saya tidak senang rekreasi
6. Saya lebih senang belajar daripada bepergian
7. Waktu saya banyak diisi dengan kegiatan belajar
8. Waktu saya banyak terpakai untuk membantu orang tua
9. Saya tidaka dapat menggunakan waktu luang saya
10. Waktu saya banyak terpakai untuk menuruti keinginan/hobi saya
11. Wakt saya sering habis untuk ngobrol dengan teman
12. Kesenangan nonton tv sering menghabiskan waktu belajar saya
13. Kesenangan membaca majalah/komik sering menghabiskan waktu belajar saya
14. Waktu saya habis untuk bermain-main
15. Orang tua saya melarang untuk bermain-main
16. Waktu luang saya pakai untuk ekstrakurikuler
17. Hobi saya tidak didukung oleh orang tua
18. Suka olahraga tapi tidak ada kesempatan
19. Lebih suka buku hiburan daripada buku pelajaran
20. Setiap ada film baru saya nonton
21. Lebih senang di rumah daripada menyalurkan hobi di luar rumah
22. Saya sering main PS tanpa diketahui orang tua
H. MASALAH PENYESUAIAN TERHADAP SEKOLAH
1. Sering malas masuk sekolah
2. Sering meninggalkan pelajaran
3. Sering membolos
4. Ingin pindah kelas lain
5. Ingin pindah sekolah
6. Saya sering dibenci teman-teman sekolah
7. Seorang kawan selalu menjengkelkan saya
8. Tidak ada teman yang saya senangi untuk belajar bersama
9. Ingin menjadi pengurus OSIS tetapi tidak terpilih
10. Cara menhgajar guru terlalu membosankan
11. Merasa kurang dimengerti oleh guru
12. Saya sering mendapat teguran /hukuman dari guru pada saat pelajaran
13. Pribadi salah bagi seorang guru, menyebabkan pelajarannya tidak diperhatikan
14. Ingin dekat dengan guru tapi tidak tahu caranya
15. Peraturan sekolah terlalu menekan
I. MASALAH PENYESUAIAN TERHADAP KURIKULUM
1. Pelajaran di sekolah terlalu berat
2. Pelajaran di sekolah terlalu mudah
3. Sukar mendapatkan buku-buku pelajaran
4. Sering cemas bila ada ulangan
5. Bahan pelajaran sukar/sulit dipelajari
6. Sulit mengeri isi buku pelajaran
7. Ada beberapa pelajaran yang saya tidak senangi
8. Ada mata pelajaran yang saya anggap tidak perlu
9. Pelajaran di sekolah terlalu membosankan
10. Saya tidak berminat terhadap buku
11. Saya tidak suka belajar
12. Saya tidak senang belajar bersama
13. Saya sering mendapat angka rendah
14. Sukar menangkap dan mengikuti pelajaran
15. Sering kuatir kalau-kalau mendapat giliran maju ke depan
16. Sering mendapat kesukaran dalam mengerjakan PR